Islam adalah agama yang selalu mendorong pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah, bahkan maju mundurnya umat islam sangat bergantung dan berkaitan erat dengan kegiatan dakwah yang di lakukannya. Oleh karena itu Al-Qur’an menyebutkan kegiatan dakwah dengan Absanu Qaula. Dengan kata lain biasa kita simpulkan bahwa menempati posisi yang begitu tinggi dan mulia dalam kemajuan agama islam. Kita tidak dapat membayangkan apabila kegiatan dakwah mengalami kelumpuhan.
Seorang da’I atau mubaligh dalam menentukan Strategi Dakwahnya sangat memerlukan pengetahuan di bidang metodologi. Selain itu bila pola berpikir kita berangkat dari pendekatan system, dakwah merupakan suatu system dan metodologi mempunyai peranan dan kedudukan yang sejajar dengan unsur-unsur yang lain, sepertitujuan dakwah, sasaran dakwah, subjek dakwah, dan sebagainya.
Oleh sebab itu, agar dakwah mencapai sasara-sasara strategis jangka panjang, maka di perlukan suatu sistem manejerial komunikasi baik dalam penataan, perkataan maupun perbuatan yang banyak dalam hal sangat relevan dan terkait dengan nilai-nilai keislaman. Dengan adanya kondisi seperti itu, maka para da’I harus mempunyai pemahaman yang mendalam, bukan saja menganggap bahwa frame (Amal Ma’rup Nahi Mungkar) hanya sekedar menyampaikan saja melainkan harus memenuhi beberapa syarat, di antaranya:
Mencari materi yang cocok atau yang sesua dengan sikonMengetahui psikologi objek dakwah secara tepatMemilih metode yang representatifMenggunakan bahasa yang efektif dan bijak sana
Islamic Community Development
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Sebelum anda berkomentar silahkan jelajahi dulu web kami dan baca artikelnya, setelah itu baru anda bebas berkomentar asalkan tidak berbau spam.